PUISI Bahasa Indonesia

A. Pengertian PuisiMenurut bentuknya karya sastra terbagi menjadiatas Prosa dan puisi. Apakah prosa itu? Prosa ialah karangan bebas yang tidak terikat oleh peraturan bait, baris dan persamaan bunyi.
Apakah puisi itu? Puisi ialah curahan jiwa atau luapan hati seorang penyair yang disampaikan secara spontan seraya mengandung perasaan-perasaan penuh dengan bayang, irama dan keindahan. Secara singkat, puisi ialah curahan atau luapan hati seorang penyair secara spontan.Menurut zamannya puisi terbagi atas :1. Puisi lama
2. Puisi baru
Baca : KARYA SASTRA
1. Puisi Lama.Puisi lama sangat terikat dan tidak bebas puisi lama merupakkan peninggalan dari sastra melayu. Puisi ini juga dipengaruhi oleh sastra Arab dan India.
a. Mantra
Mantra ialah kata-kata yang mengandung hikmah dan kekuatan gaib yang diucapkan oleh pawang, dukun, atau orang yang berpengaruh di daerah itu. Bahasa yang di pakai dalam mantra adalah bahasa daerah setempat dan bahasa yang diambil dari kitab suci.
b. Bidal atau Peribahasa, meliputi :
· Pepatah
o Tong kosong nyaring bunyinya
o Air beriak tanda tak dalam
o Air tenang menghanyutkan
· Ungkapan
o Ia seorang lintah darat
o Ia terlalu besar mulut
o Ia sangat keras kepala
· Perumpamaan
o Seperti durian melawan mentimun
o Seperti air di daun talas
o Seperti telur di ujung tanduk
· Tamsil atau Ibarat
o Ibarat burung di dalam sangkar
o Bagai air dengan minyak
o Seperti pinang dibelah dua
· Pemeo atau Semboyan
o Merdeka atau mati
o Maju terus pantang mundur
o Mati satu tumbuh seribu
c. Pantun
Pantun merupakkan puisi asli orang indonesia yang digolongkan sebagai bentuk puisi lama.
Ciri-ciri pantun :
· Terdiri dari satu atau beberapa bait
· Tiap bait terdiri dari 4 baris
· Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
· Bersajak a-b-a-b
· Baris 1 dan 2 merupakkan sampiran
· Baris 3 dan 4 merupakkan isi.
Melihat isinya pantun terdiri atas :
· Pantun anak-anak
o Pohon mangga di tepi rawa
Tempat kakek tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat kakek bermain gundu.
· Pantun Orang Muda
o Berburu ke padang datar
Mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi
· Pantun orang tua
o Kalau begini tarah papan
Ke barat juga kan condongnya
Kalau begini untung di bandan
Melarat juga kesudahannya
Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selarasnya
Meski ilmu setinggi tegak
Tak sembahyang apa gunanya


























Penjelasan :
· Yang termasuk pantun anak-anak antara lain, pantun jenaka dan pantun lain yang berhubungan dengan sifat, tingkah laku serta keadaan anak-anak.
· Yang termasuk pentung orang muda antara lain, pantun nasihat, pantun sayang-sayangan, dan pantun lain yang berhubungan dengan sifat, tingkah laku serta keadaan seorang anak muda atau remaja.
· Yang termasuk pantun orang tua ntara lain yaitu, pantun agama pantun nasib, dan pantun lain yang berhubungan dengan sifat, tingkah laku serta kehidupan orang tua.
Selain pantun di atas ada juga pantun yang di sebut pantun berkait atau pantun sindiran. Pada pantun berkait isi pantun saling berhubungan. Selain itu, ada juga yang disebut Talibun atau Karmina.
Talibun adalah bentuk pantun lebih dari 4 baris, ada yang 6,8 dan adayang 10 baris. Bagian pertama disebut bagian sampiran dan bagian kedua disebut isi. Talibun bersajak silang (a-b-c-a-b-c) atau (a-b-c-d-a-b-c-d)
Pantun kilat atau karmina ialah pantun yang pendek-pendek, kemudian dijadikkan 2 baris.



Contoh :
1. Pantun Berkait
a. Kalau tuan pergi ke tanjung
Kirim saya sehelai baju
Kalau tuan menjadi burung
Saya menjadi ranting kayu
b. Kirim saya sehelai baju
Dari sutra daun buluh
Kalau tuan ranting kayu
Saya daun untuk peneduh





2. Talibun
Cangkul dan sabit lupa di asah (a)
Pergi ke ladang lewat jalan buntu (b)
Di perjalanan bertemu Psikopat (c)
Satu minggu perasaanku selalu gelisah (a)
Banyak memikirkan tentang dirimu (b)
Mengapa wajahmu banyak jerawat (c)
3. Pantun kilat
Mula-mula : Sudah gaharu
Cendana Pula
Sudah Tau
Bertanya pula
Menjadi : sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula

4. Gurindam
Gurindam terdiri atas 2 baris yang berisi nasihat dan sindiran.
Contoh :
Membuat hutang sangatlah mudah
Waktu membayar timbullah gundah.
5. Syair
Syair adalah bentuk puisi lama. Syair dapat di artikkan juga sajak atau puisi. Penyair dapat diartikan juga sajak atau puisi. Penyair berarti pencipta puisi. Penyair terkenal ialah Chairil Anwar dan Amir Hamzah. Dalam puisi lama, syair digunakkan untuk menceritakkan hikayat, sejarah, peristiwa, atau keperluan lain.
Ciri-ciri syair :
· Terdiri dari bait-bait
· Tiap bait terdiri dari 4 baris
· Tidak mengandung sampiran
· Rentetan baitnya merupakkan kisah sebuah cerita

Contoh syair :
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membentuk jalan tempat berpindah
Di sanalah itikad dibetulkan sudah
Waktu muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil tubuhmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal duniamu
...........................................
Oleh : Hamzah Fansuri
Dari : Syair Perahu











6. Bentuk puisi lain
Yang dimaksud dengan bentuk lain, yaitu puisi-puisi yang berasal dari Arab dan Parsi. Diantaranya, Masnawi, raba’i, kit’ah, nazam, gazal
2. Puisi Baru
Puisi baru lahir pada tahun dua puluhan. Penyair terkenal, Moh. Yamin dan Rustam Efendi.
Ciri-ciri puisi baru :
· Bebas memilih kata-kata
· Bebas memilih perbandingan-perbandingan
· Bebas menentukkan irama
· Nama puisi sesuai dengan banyaknya baris

a. Sajak Dua Seuntai
Contoh :
Entah apa yang mendorong aku ke hidupan baru
Meninggalkan menistakkan kehidupan lama
b. Sajak Tiga Seuntai
Contoh :
Terpendam penghuninya mengurung diri
Warna duka menembusi jendela
Lagu piano, tetap sepi, redu lampu.
WS. Rendra
c. Sajak Empat Seuntai
d. Sajak Lima Seuntai
e. Sajak Enam Seuntai
f. Sajak Tujuh Seuntai
g. Sajak Delapan Seuntai
h. Sajak Empat Belas Seuntai
i. Sajak Bebas (bebas dalam jumlah kata dan baris)

Soneta (sajak 14 seuntai)
Soneta berasal dari itali. Soneta artinya bunyi atau suara. Sonata merupakkan bentuk puisi baru dalam kesusastraan Indonesia. Pengarang Soneta terkenal berasal dari Itali. Mereka bernama dante dan Patarca. Dari Italia soneta berkembang ke Eropa Barat, yaitu Inggris dan  Belanda. Melalui kesusastraan Belanda, Soneta berembang di Indonesia, Pelopor soneta di Indonesia ialah Mohamad Yamin. Soneta terdiri atas 14 baris. Soneta mempunyai kesamaan dengan pantun, yang sama-sama mempunyai sampiran dan isi. Berikut contoh soneta :
Kepada Yang Muda
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang sudah membayang
Batang usiaku tinggi
Aku lalai di pagi hari
Beta lengah dimasa muda
Kini hidup meracu hati
Miskin ilmu miskin harta
Akh apa gunanyakusesalkan
Menyesal tua tada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang Muda kuharapkan
Atur barisan di pagi hari
Menuju ke arah padang bakti
Karya : A.Hasjmy
"Siapa"
Siapa menggores di langit biru
Siapa meretas di awan lalu
Siapa mengkristal di kabut biru
Siapa mengertap di bunga lalu
Siapa cerna di awan ungu
Siapa di detak waktu
Siapa berkelebat setiap kubuka pintu
Siapa mencari di bawah pangdanganku
Siapa terucap di clah kata-kataku
Siapa mengaduh di bayang-bayang sepiku
Siapa tiba menjemput berburu
Siapa tiba-tiba menyibak cadarku
Siapa meledak dalam hatiku
Siapa aku?
Karya : Sapardi Djoko Damono










3. Beberapa Jenis Puisi
Jenis-jenis puisi terdiri dari :
· Ballada, ialah puisi yang berisi tentang kisah atau cerita
· Elegi, ialah puisi yang isinya mengenai kesedihan
· Ode, ialah puisi yang berisi kepahalawanan
· Himne, ialah puisi yang isinya menyanjung kebesaran Tuhan.
· Epigam, ialah puisi yang berisi tentang ajaran hidup.
· Satire, ialah puisi yang berisi kritik dan sindiran.



4. Deklamasi dan Membaca Puisi
Deklamasi ialah membaca puisi secara hafalan disertai gerak , mimik, dan intonasi yang tepat. Orang yang membawakan deklamasi disebut deklamator. Membaca puisi ialah membaca langsung dengan menggunakkan teks seraya disertai gerak, mimik, dan intonasi yang tepat. Sebelum mendeklamasikkan atau membacakan sebuah puisi harus di adakkan persiapan-persiapan lebih dahulu. Persiapan-persiapan tersebut antara lain :
a. Penampilan
Penampilan seorang deklamator atau pembaca puisi harus benar-benar meyakinkan. Tidak grogi atau was-was dan tidak malu-malu. Penampilan yang meyakinkan adalah pembawaan yang tenang, berani, matap, dan berwibawa untuk penampilan yang sedemikian rupa tentu harus di tunjang oleh busana yang rapi dan sensasi serta sesuai dengan keadaan.
b. Pengucapan
Pengucapan ialah segala sesuatu yang menyangkut pengungkapan puisi yang kita deklamasikan atau kita bacakan itu. Untuk menarik perhatian para pengunjung, pengucapan atau pembacaan puisi harus benar dan jelas, disamping di tunjang pula oleh gerak dan mimik yang sesuai dengan isi cerita yang terkandung dalam puisi itu.
c. Penghayatan
Pertama-tama seorang deklamator harus mengetahui isi dari puisi yang kan di bacakkan itu serta memahaminya, yaitu dengan cara puisi tersebut di hayati dan di baca berulang-ulang agar sampai hafa sekali. Hal ini bertujuan agar dalam penampilan nanti deklamator tidak merasa grogi, gugup dan was-was melainkan timbul rasa percaya diri sehingga mampu berbuat yang terbaik.
Seetelah memahami dan bisa menghayati apa yang terkandung dalam puisi tersebut, langkah selanjutnya adalah melatih diri kita di depan kaca. Kenapa di depan kaca? Agar kita tahu sampai mana kemampuan kita dalam mendeklamasikkan sebuah puisi dan kita lihat apakah latihan kita benar atau masih ada yang kurang.
Agar penampilan dan pengucapan benar, harus memparhatikkan hal berikut :
a. Keras lembutnya suara
b. Panjang pendeknya suara
c. Tinggi rendahnya suara
Sebagai latihan deklamasi bacalah puisi yang ada di bawah ini. Deklamasikkan atau bacalah puisi dibawah ini dengan baik :
Bunga Melati
Pada pagi hari
Tetes embun tiba
Jatuh dengan perlahan-lahan
Membasahi bunga melati
Melati yang indah
Nampak cantik sekali
Aku gembira
Melihat bunga melati
Kucium sekuntum melati
Semerbak harum mewangi
Ku Siram di pekarangan
Di depan rumahku
Karya : Dedi Munggaran








x

Macam-macam puisi lama :

Nama-nama puisi baru :